September 29, 2009

Laporan Analisa Hasil Wawancara dengan A.Kasandra Putranto, Psikolog (Part2)

Peluncuran buku Metamorphosis



Biasanya seorang yang sudah memiliki keluarga apalagi wanita, karirnya akan menurun. Namun tidak demikian bagi Mam Kasandra, karirnya malah semakin meningkat dengan kondisinya sekarang ini. Saat kami tanyakan siapa saja inspirasi dalam dunia karirnya, Mam Kasandra menjawab bahwa :
1. Sang ayah yang merupakan inspirasi utama, karena dalam mendidiknya sang Ayah menerapkan cara mendidik yang demokratis dimana ia membiarkan putrinya untuk berpikir kritis dan berani mengambil keputusan.
2. Sumber insiprasi kedua adalah sang Ibu, dimana dalam mendidik, kedisiplinan perlu ditegakkan. Walaupun kadang merasa sakit hati karena tegasnya sikap sang Ibu, namun Mam Kasandra tetap berusaha melihat dari sisi positif bahwa itu semua demi kebaikannya.

3. Yang terakhir tentunya anak – anaknya dan suami tercinta. Sebagai seorang ibu dan istri yang baik, ia ingin memberikan kebanggaan bagi mereka semua. Namun oleh karena itu, Beliau berusaha untuk memenuhi kebutuhan mereka semua dan sebisa mungkin kegiatan yang dilakukan tidak menyita dan mengambil waktunya untuk bersama dengan mereka. Sebagai contoh, kalaupun harus keluar kota karena urusan pekerjaan, beliau selalu pulang kerumah. Ia akan menolak smua tawaran bila harus menginap.

Kasandra bersama keluarga

dengan semakin sibuknya perannya dalam keluarga, dalam hal karirnya beliau berusaha mengatur waktunya dengan tidak bekerja dari pagi sampai sore seperti dahulu. Berkurangnya kuantitas acara yang dihadirinya, kualitasnya pun semakin meningkat karena semakin memilih acara apa yang akan dihadiri dan tentunya dengan begitu akan lebih fokus. Dapat dilihat dari kesibukannya yang sangat tinggi, ia masih menyempatkan dirinya untuk mengajar di LSPR, walaupun kuantitasnya semakin berkurang dari mengajar 12 kelas hingga 2 kelas saja sekarang ini, dan mungkin semester depan ia sudah tidak mengajar lagi dikarenakan waktu dan tenaganya kurang memungkinkan. Ia memilih untuk masih mengajar di semester ini karena ia suka dan senang bertemu dengan mahasiswanya.
Hal yang paling penting dalam hidup alumnus SMA VI Jakarta tahun 1986 ini adalah keluarga sebagai inspirasi dan motivasi dalam menjalani hidup. Namun Mam Kasandra juga melihat dari sisi yang lebih besar lagi, yaitu menjalankan harkat dan perannya sebagai manusia serta berusaha mencapai sesuatu yang mendekati kesempurnaan. Yang dimaksud dengan hal ini adalah setiap manusia diciptakan dan memiliki tugas di mata Tuhan, Gusti Allah. Oleh karena harkatnya ini, Ia dititipi seorang suami dan 3 orang anak, dimana cobaan pun tetap diberikan oleh Tuhan. Semisalnya bahwa anak keduanya memiliki masalah expressive language disorder, kelurganya pun kadang bermasalah, orang – orang disekitarnya baik mahasiswanya pun memiliki masalah. Itu semuanya penting di dalam dunia bagaimana Ia berusaha menjadi seorang anak yang baik bagi orang tuanya, istri dan ibu yang baik bagi suami serta anak – anaknya dan juga menjadi dosen yang baik bagi mahasiswanya.
Sedangkan arti kesuksesan bagi seorang Kasandra A. Putranto adalah menerima segala sesuatu dengan ikhlas. Sukses bukan cuma sekedar uang yang diterima itu banyak, performance di TV banyak, teman di facebook lebih dari 5000, jadi direktur yang berhasil dalam karirnya, tetapi terlebih sukses itu di dunia akhirat. Sehingga untuk mencapai kesuksesan di akhirat, sebaiknya manusia bekerja sebaik – baiknya dan membagi ilmunya dengan baik. Karena Ia percaya ketika kita memberi dan membagi sesuatu maka Tuhan akan memberikan yang lebih lagi. Kadangkala manusia menerima berbagai macam cobaan yang bertolak belakang dengan keinginan setiap manusia untuk tampil sesempurna mungkin. Namun ketika manusia bisa menangani masalah-masalah dalam hidupnya tersebut, maka bagi Mam Kasandra, ia telah sukses dalam hidupnya.
Rencana ke depannya , tetap ingin menjadi psikolog dan bukan hanya mencerdaskan kehidupan bangsa dan anak orang lain sebagai dosen tetapi juga mencerdaskan kehidupan anak – anaknya sendiri dan mendampingi anak – anaknya dalam tumbuh dan berkembang terutama kehidupan psikologis mereka dan semoga bisa tetap menjadi seorang ibu, istri dan anak yang baik .
Berikut adalah pendapat Mam Kasandra mengenai stress dalam kehidupan masyarakat yang saat ini menjadi salah satu ‘penyakit’ psikologis yang mulai mengakar:

Kehidupan modern selalu dipenuhi oleh perdebatan atau perbedaan pendapat, target, frustasi dan kemarahan serta hasrat ataupun cita-cita. Saat ini jika seorang diantara kita berkata bahwa “saya tidak stress” dalam siklus kehidupan sosial bisa jadi anda dianggap sebagai orang yang kurang normal. Berawal dari sinilah Kasandra Putranto memberikan pandangannya tentang bahaya dari stress itu sendiri.
Stress adalah penyakit yang bisa menjadi pembunuh nomor satu dewasa ini. Akan tetapi disisi yang lain sebagian besar pakar intelektual setuju bahwa stress tidak selamanya membawa dampak negative pada penderitanya. Pada dosis tertentu stress bahkan dapat menjadi pembantu kita belajar bekerja dan menyelesaikan masalah dibawah tekanan atau bahkan bisa menjadi motivator bagi penderitanya untuk bekerja lebih baik lagi.
Apapun alasannya ketika kita seringkali atau bahkan secara terus menerus berada dalam keadaan depresi maka pikiran dan tubuh kitalah yang harus membayar akibatnya, sayangnya pada saat ini stress merupakan sesuatu hal yang biasa dan dianggap wajar bahkan bisa dijadikan jalan hidup.
Kehidupan menjelma menjadi sesuatu yang baru dansangat menarik. Dan istilah sukses dating menjadi iming-iming sekaligus momok bagi kita. Istilah perolehan, produktivitas dan efisiensi menjadi alat bantu kita untuk mewarnai kehidupan kita yang baru dan mewujudkan semua impian-impian kita.
Akan tetapi pada saat realita yang sebenarnya dating menghampiri dan meruntuhkan semua mimpi-mimpi indah yang telah kita rancang tanpa kompromi bagaikan goresan-goresan tanpa arti pada sebuah kanvas yang bermakna keputus asaan, pada saat itulah melodi dari sebuah angan berubah menjadi sebuah stress, depresi dan keputus asaan yang menghantam diri kita sendiri.
Kasandra Putranto sebagai seorang praktisi psikolog merasa bahwa kehidupan saat ini membuat orang memerlukan bantuan untuk berdamai dengan pribadinya. Manusia yang seringkali terfokus pada aspek pemahaman kehidupan yang dangkal seringkali membawa manusia pada kekecewaan yang berdampak depresi. Oleh sebab itulah seringkali mereka mencoba menciptakan imaginasi tentang dirinya, mencoba menemukan keajaiban-keajaiban bahkan perubahan secara instan ditempat yang salah.
Jika kita seringkali merasakan keletihan batin, kejenuhan bahkan keputus asaan, itu adalah tanda-tanda awal dari stress yang seharusnya kita cermati sebagai waktu untuk kembali kepada system dirikita yang seimbang. Dimana kemampuan, keinginan dan hasrat berjalan seiring. Hal ini untuk mencegah terjadinya kerusakan-kerusakan fatal bagi tubuh dan pikiran kita akhibat stress.
Kita menyadari bahwa tubuh kita bereaksi positif terhadap stress dalam dosis yang dapat ditolelir tubuh. Seperti stress membuat kita berusaha menguasai materi dan fokus pada materi pada saat kita presentasi, membuat kita mempertajam konsentrasi kita pada detik terakir kedua saat kita mengikuti turnamen balap mobil formula 1, stress membuat kita memilih belajar lebih keras daripada pergi menonton pada saat kita menghadapi ujian akhir di sekolah.
Akan tetapi diluar kesemuanya itu stress justru menyebabkan kerusakan pada kesehatan kita, suasana hati kita, produktifitas kita bahkan hubungan kita dengan orang lain dan sosial serta kualitas kehidupan kita.
Demikianlah hasil wawancara kami dengan Ibu A. Kasandra Putranto, semoga semangat dan juga pemikirannya dapat menginspirasikan kita untuk selalu berkembang dan menjadi manusia yang lebih baik.

No comments:

Post a Comment