September 16, 2009

Nine Pillars of LSPR

Pada tanggal 22 Januari 2008, The London School of Public Relations mengadakan seminar “Nine Pillars of LSPR”, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pribadi mahasiswa-mahasiswa LSPR. Pembicara dalam seminar ini adalah Mr. Arnold Pa’alam dan Mrs. Veronica. Seminar ini diawali oleh Mr. Arnold, dimana seminar ini menyadarkan kita mengenai nilai-nilai di dalam kehidupan kita sebagai manusia (values in life). Mr. Arnold mengatakan bahwa semua manusia lahir untuk menjadi seorang pemenang atau winner dan menjadi manusia yang berguna atau menjadi ‘a great human being’. Selain itu, Mr. Arnold memutarkan video singkat mengenai pentingnya vision, mengenai pentingnya vision bagi manusia. Dengan vision, kita dapat melakukan apapun yang kita mau, dengan vision kita juga dapat mengubah dunia, dan dengan vision kita dapat mencapai apa yang kita kehendaki. Melalui vision, hidup kita akan terarah, dan dapat diarahkan. Tapi, yang harus diperhatikan adalah jika vision dilakukan tanpa aksi atau action, maka vision itu hanya omong kosong, dan juga jika action tanpa vision, maka action tersebut akan menjadi usaha yang tidak ada artinya. Oleh karena itu, setiap manusia, setiap orang harus mempunyai suatu vision. Vision itu seperti tali yang terbentang ke seberang sungai yang dapat menjadi pegangan untuk menjaga kita dalam menghadapi tantangan, dan masalah.Dalam proses pencapaian vision, nilai-nilai atau values yang kita percayai sangatlah berpengaruh. Values merupakan kualitas personal yang sangat berguna, dan sangat penting untuk dirisendiri dan oranglain. Values dapat kita dapatkan dalam kehidupan sehari-hari, dari agama, kebudayaan, organisasi, dan lain-lain. Values dapat memproduksi integritas ketika values tersebut diterapkan secara konstan ke dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan values yang baik, dan dapat diterapkan ke dalam kehidupan sehari-hari, maka kita akan meraih kesuksesan yang kita inginkan. Inilah yang menjadi tujuan dari seminar ini.
Values sangat berpengaruh terhadap sikap kita atau attitude kita. Mr. Arnold menyimpulkan bahwa dengan nilai-nilai yang baik dan positif, maka kita juga akan bersikap dengan baik atau memiliki attitude yang baik, sehingga dengan semua itu vision akan tercapai. Mr. Arnold pun memberikan penjelasan berupa contoh yang diambil dari penelitian alphabet bahwa:
o Hard work = 98% for success
o Knowledge= 96% for success
o ATTITUDE = 100% for success (influence by values)
Dengan demikian dapat kita ketahui bahwa Attitude sangat berpengaruh dalam mencapai kesuksesan. Oleh karena itu, Mr. Arnold memberikan pesan agar kita menjaga sikap kita kepada setiap orang.
Setelah menjelaskan tentang vision, values, dan attitude, Mr. Arnold melanjutkan tentang pilar-pilar LSPR:
o Respect
o Polite
o Responsible
o Honest
o Disciplined
o Perseverance
o Confident
o Independent
o Do best
Tetapi hanya 3 pillars (Honesty oleh Mr Arnold, Polite dan Respect oleh Mrs. Veronica) yang dibahas dalam seminar kali ini, sedangkan pillars lainya akan dibahas pada seminar yang akan datang.
Mr. Arnold menjelaskan tentang pilar pertama dalam 9 pillars of LSPR adalah HONESTY atau kejujuran. Honesty merupaka suatu kualitas untuk membebaskan diri sendiri atau memerdekakan diri sendiri. Honesty dapat berarti kejujuran pada diri sendiri, orang lain, orang tua, keluarga dan juga pada kemampuan diri sendiri. Sedangkan ketidakjujuran dan mengulanginya, maka akan menghasilkan kehancuran atau ketidak percayaan diri, tidak ada orang yang mempercayai kita, tidak mempunyai teman, dan sulit untuk mencapai kesuksesan. Maka, Mr. Arnold menekankan bahwa dengan kejujuran, kita berhak mendapatkan kebahagiaan.
Setelah Mr. Arnold menjelaskan, seminar dilanjutkan dengan pembicara kedua yaitu Mrs. Veronica. Beliau memberikan pengarahan tentang pilar LSPR yang kedua yaitu Politeness atau sopan-santun, yang berarti sikap menghargai orang lain ketika kita bersikap atau berbicara. Kita dapat mengeksprsikan politeness dengan kebaikan, mendengarkan atau listening, dan bersikap sensitive kepada orang lain. Dengan bersikap baik berarti kita bersikap pengertian, bersikap saling memahami, lembut, dan ramah. Listening atau mendengarkan berarti kita mendengarkan dengan seksama, tidak memotong pembicaraan orang, tidak rebut, dan saling berinteraksi atau bersikap interaktif. Memiliki kesensitifan terhadap orang lain berarti kita bertoleransi, tidak egois, dan memiliki rasa empathy.
Mrs. Veronica juga membahas tentang:
1. Brown and Levinson, Politeness:
• Strategies are developed in order to save the hearer’s face.
2. Politeness theory
• 1963, Erring Geffman published the article “On Face Work” where he first created the term “face”.
• Positive face, when others like, respect and approve of us
• Negative face, when we feel that others can’t constrain us in anyway
Setelah menjelaskan tentang Politeness, Mrs. Veronica melanjutkan tentang pillar ketiga yakni Respect yang berarti mengekspresikan sikap menghargai integritas, menghargai diri sendiri dan juga orang lain. Untuk mendapatkan respect dari orang lain, kita harus memiliki sikap yang menguntungkan untuk orang lain, berbicara sesuai dengan apa yang kita ketahui atau kita lakukan, dan melakukan pekerjaan yang lebih baik daripada ekspetasi orang lain, dan kita harus melakukan hal-hal tersebut dengan sungguh-sungguh. Dengan adanya respect dari orang lain, kita dapat lebih mudah berinteraksi dalam kehidupan social, sedangkan dalam kehidupan personal, kita akan mendapat kepercayaan dari orang lain, mempunyai nilai-nilai yang positif, dan mendapatkan kebahagiaan diri sendiri. Respect merupakan hal yang penting, contohnya: menghargai orangtua, teman dan lainnya. Maka, jika kita tidak dapat menghargai diri sendiri, maka tidak ada satupun alas an bagi kita untuk menghargai orang lain atau mengharapkan oranglain menghargai kita. Respect merupakan attitude atau sikap atau perasaan yang mengutamakan penghargaan untuk menghargai, dan konsep untuk menghargai diri sendiri adalah menilai dari dan melalui respect itu sendiri.
Dengan selesainya penjelasan dari Mrs. Veronica mengenai respect, maka seminar 9 pillars of LSPR ini juga berakhir. Secara keseluruhan, seminar ini sangat berguna bagi kehidupan mahasiswa dalam menjalani dan mencapai kesuksesan. Dengan belajar kembali bagaimana bersikap, menjalani nilai-nilai positif, menghargai diri sendiri dan orang lain, kesopanan dalam bersikap, maka kita pun akan melaju pada suatu tahapan untuk mencapai kesuksesan.

No comments:

Post a Comment