September 17, 2009

Stimulus-Respons; Komunikasi Dua Tahap; Difusi Inovasi



di bawah ini merupakan tugas kelompok dan presentasi kelompok Communication THeory mengenai stimulus dan respons dima keduanya mempunyai keterkaitan antara pesan dengan respons.


Pengaruh Komunikasi Massa terhadap Individu
Komunikasi massa berkaitan dengan persolan efek komunikasi massa. Efek atau pengaruh ini telah menjadi pusat perhatian bagi berbagai pihak dalam masyarakat yang melalui pesan-pesan yang hendak disampaikannya berusaha untuk menjangkau khalayak yang diinginkan. Mereka akan berusaha untuk menemukan saluran yang paling efekif untuk dapat mempengaruhi audience.

Stimulus-Respons
Prinsip stimulus-respons merupakan suatu prinsip belajar yang sederhana, di mana efek efek merupakan reaksi terhadap stimuli tertentu. Dengan demikian seseorang dapat memperkirakan suatu kaitan erat antara pesan dari media dengan reaksi audience.
Elemen-elemen utama dari prinsip stimulus-respons adalah:
1.pesan (stimulus)
2. penerima (receiver)
3. efek (respons)
Ada 2 pemikiran dibalik konsep ini:
1. Gambaran mengenai masyarakat modern yang bertindak berdasarkan kepentingan pribadinya, yang tidak terlalu terpengaruh oleh kendala dan ikatan sosial.
2. Pandangan yang dominan mengenai media massa yang seolah-olah sedang melakukan kampanye untuk merubah perilaku sesuai dengan tujuan.
Dari pemikiran tersebut, dikenal apa yang disebut masyarakat massa. Kontak dengan media cenderung diartikan dengan adanya pengaruh dari media, sedangkan individu yang tidak terjangkau tidak akan terpengaruh.
Tahun 1970, Melvin DeFleur melakukan modifikasi terhadap teori stimulus-respons dengan teorinya yang dikenal sebagai perbedaan individu dalam komunikasi massa (individual differences). Diasumsikan bahwa pesan-pesan media berisi stimulus tertentu yang berinteraksi secara berbeda-beda dengan karakteristik pribadi dari audience.

Komunikasi Dua Tahap dan Pengaruh Antar Pribadi
Pengaruh kontak antarpribadi telah membawa kepada gagasan ‘seringkali informasi mengalir dari radio dan surat kabar kepada para pemuka pendapat, dan dari mereka kepada orang-orang lain yang kurang aktif dalam masyarakat’.
Perbandingan antara teori awal komunikasi massa dengan teori komunikasi dua tahap:

teori dan penelitian komunikasi dua tahap memiliki asumsi-asumsi sebagai berikut:
a. Individu merupakan anggota dari kelompok-kelompok sosial dalam berinteraksi dengan orang lain.
b. Respons dan reaksi terhadap pesan dari media tidak terjadi secara langsung dan segera, tetapi melalui perantaraan dan dipengaruhi oleh hubungan-hubungan sosial tersebut.
c. Ada 2 proses, yang pertama mengenai penerimaan dan perhatian, dan yang kedua berkaitan dengan respons dalam bentuk persetujuan atau penolakan terhadap upaya mempengaruhi atau penyampaian informasi.
d. Individu tidak bersikap sama terhadap pesan media
e. Individu-individu yang berperan lebih aktif ditandai oleh penggunaan media massa yang lebih besar, tingkat pergaulan yang lebih tinggi, anggapan bahwa dirinya berpengaruh terhadap orang lain dan memiliki pesan sebagai sumber informasi.

Difusi Inovasi
Teori ini pada prinsipnya adalah komunikasi dua tahap, maka teori ini sangat menekankan pada sumber-sumber non-media (misalnya tetangga, teman, dsb.)
Everett M. Rogers dan Floyd G. Shoemaker (1973) merumuskan kembali teori ini :
• Pengetahuan : kesadaran individu akan adanya inovasi dan adanya pemahaman tertentu tentang bagaimana inovasi tersebut berfungsi
• Persuasi : individu memiliki sikap yang menyetujui atau tidak menyetuhui inovasi tersebut
• Keputusan : individu terlibat dalam aktivitas yang membawa pada pilihan untuk mengadopsi atau menolak inovasi
• Konfirmasi : individu akan mencari pendapat yang menguatkan keputusan yang telah diambilnya, namun dia dapat berubah dari keputusan yang telah diambil sebelumnya jika pesan-pesan mengenai inovasi yang diterimanya berlawanan satu dengan lainnya.
Sejumlah gagasan mengenai proses difusi inovasi:
• Pertama, teori ini membedakan tiga tahapan utama ke dalam tahapan andesten, proses, dan konsekuensi.
• Tahapan yang pertama mengacu pada situasi atau karakteristik orang yang terlibat yang memungkinkannya untuk diterpa informasi tentang suatu inovasi atau relevansi informasi tersebut terhadap kebutuhan-kebutuhannya.
• Tahapan kedua berkaitan dengan proses mempelajari, perubahan sikap, dan keputusan.
• Tahapan konsekuensi dari aktivitas difus terutama mengacu pada keadaan selanjutnya jika terjadi adopsi inovasi.
• Kedua, perlu dipisahkannya fungsi-fungsi yang berbeda dari pengetahuan, persuasi, keputusan dan konfirmasi
• Ketiga, difusi inovasi biasanya melibatkan berbagai sumber komunikasi yang berbeda (media massa, promosi, penyuluhan), dan efektivitas sumber-sumber tersebut akan berbeda tiap tahap, serta fungsi yang berbeda pula. Jadi, media massa dan promosi dapat berperan dalam menciptakan kesadaran dan pengetahuan, penyuluhan untuk mempersuasi, pengaruh antarpribadi berfungsi bagi keputusan untuk menerima dan menolak inovasi dan pengalaman dalam menggunakan inovasi dapat menjadi sumber konfirmasi.
• Keempat, teori ini melihat adanya ‘variabel-variabel penerima’ yang berfungsi pada tahap pertama (pengetahuan), karena diperolehnya pengetahuan akan dipengaruhi oleh kepribadian.

No comments:

Post a Comment